A. Variabel
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variable itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Dari npengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
a. Variabel Independent
Variable ini sering disebut variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable bebas. Variabel bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
b. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variable output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable tertikan. Variable terikat merupakan varriabel ynag dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
c. Variabel Moderator
Adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable independen dengan dependen. Variable tersebut juga sebagai variable independen ke dua.
d. Variable Intervening
Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An Intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variable ini merupakan variable penyela/antara yang terletak diantara variable independen, sehingga variable independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable dependen.
e. Variabel Kontrol
Adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variable control sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang besifat membandingkan.
B. Hipotesis
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesa adalah suatu pernyataan yang harus diuji kebenarannya secara empirik. Menurut Singarimbun (1998:43), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrument kerja dari teori. Menurut Suharsimi arikunto (1998) menyataka hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap persoalan penelitian sebelum mengumpulkan data. Dikatakn sementara karena jawaban-jawaban yang diberikan baru didasarkan pada asumsi-asumsi atau teori-teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data dan analisis data penelitian. Jadi, hipotesis dapat juga disebut sebagai jawaban dari teoritis terhadap rumusan masalah.
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban semenntara pada masalah. Deskriptif adalah yang berkenaan denagn variable mandiri.
b. Hipotesis Komparatif
Adalah merupkan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c. Hipotesis Assosatif
Yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua varabel atau lebih.
C. Pengertian dan Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang bisa digunakan. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu: Probability Sampling dan Non probability sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama pada bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggotta populasii untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpuka data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatka data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Macam-macam teknik pengumpulan data yaitu Observasi, Wawancara, Dokumentasi, Triangulasi/gabungan.
A. Observasi
Ø Macam-macam Observasi
Nasution (1988) mengatakan, observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan.
a. Observasi partisipatif
Dalam observasi ini peneliti terlibat langsung sehari-hari dengan objek yang diteliti atau yang objek yang diamati.sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
b. Observasi terus terang atau tersamar
Dalam penelitian ini peneliti terus terang kepada sumberdata bahwa akan mengadakan suatu penelitian. Jadi mereka yang akan diteliti mengetahui sejak awal hingga akhir tentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang, hal ini menghindari kalau ada data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
c. Observasi tak berstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena focus penelitian belum jelas. Focus observasi akan berkembang selama proses kegiatan observasi belangsung. Kalau masalah peneliti sudah jelas seperti dalam penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
Ø Tahapan Observasi
1) Observasi deskriptif
Pada tahapan ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan jelajah umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data masih direkam, untuk itu hasil observasi ini disimpulkan dalam keadaan belum tertata. Obsevasi tahap ini sering disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama. Bila dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain, sehingga mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.
2) Observasi terfokus
Dalam tahap ini peneliti sudah menemukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini juga dinamakan observasi terfokus, karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan focus.
3) Observasi terseleksi
Dalam tahap ini peneliti telah menemukan uraian focus sehingga lebih rinci. Dengan analisis komponensial terhadap focus, maka maka pada tahap ini peneleiti menemukan karakteristik, kontras-kontras/perbedaan dan kesamaan antar kategori yang lain. Pada tahap ini diiharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis
B. Wawancara/Interview
Ø Macam-macam wawancara
a. Wawancara Tersruktur (Structured interview)
Teknik pengumpulan data ini digunakan jika peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpil data atau peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara ini setiap orang di beri pertanyaan yang sama, dan pengumpul data dapat menggunakan beberapa pewawancara yang mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training pada calon pewawancara.
b. Wawancara Semistruktur (Semistructure interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari jenis wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secar lebih terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
c. Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured interview)
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang dipakai hanya secara garis besar wawancara seputar permasalahan yang akan ditanyakan.
Ø Langkah-langkah wawancara
Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2) Menyiapkan pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3) Mengawali atau membuka alur wawancara
4) Melangsungkan alur wawancara
5) Mengkonfirmasikan alur ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
C. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berupa tulisan misalnya catatn harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, missal foto, gambar hidup, sketsa dll. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapt berupa gambar, patung, film, dll.
Referensi:
Prof. Dr. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009
Dr. Iskandar, M.Pd. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP press, 2010
SEKIAN!!!
0 comments:
Post a Comment