EKSISTENSI PANCASILA PADA MASA REFORMASI
MAKALAH PANCASILA
Di susun oleh :
Sutamaji
Prodi :
Komunikasi G2
Semester :
1 (satu)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2009
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puja dan puji syukur penulis haturkan kepada allah swt karena berkat limpahan rahmatnya taufiq dan hidayahnya kami dapat menyelasaikan pembuatan makalah ini dengan baik dan benar .
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang terang benderang yakni agama islam.
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan . oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan guna menyempurnakan makalah selanjutnya .
Yang terakhir kami mengucaplkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelelesaian makalah ini . Mudah – mudahan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumunya . Amien
Wassalamualaikum Wr.Wb
D. Masa Kepemimpinan Presiden KH. Abdurrahman Wachid
Pada pemerintahan KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur) bangsa Indonesia mengalami keterpurukan, terutama dalam bidang ekonomi. Bisa dibilang bangsa Indonesia belum bisa lepas dari krisis, karena pemerintahan Gus Dur tidak memiliki konsep dan program pembangunan yang kuat, termasuk keinginan politik untuk keluar dari krisis, sehingga segala persoalan terus bermunculan yang dampaknya dirasakan masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari sejak Indonesia dilanda krisis moneter pada tahun 1997/1998. Angka pertumbuhan ekonomi 14% pada masa pemerintahan Soeharto, namun pada masa kepemimpinan BJ Habibie pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan menjadi 0%, tapi kemudian kondisi tersebut semakin menurun pada masa pemerintahan Gus Dur yakni dengan angka pertumbuhan -3,4%. Selain itu, sejak kepemimpinan Gus Dur semakin menurun hingga mencapai 4000 point dan inflasi terus meningkat yang mengakibatkan harga barang menanjak naik dan sangat dirasakan rakyat lebih parahnya lagi sepanjang tahun 2000 angka infestasi di Indonesia 0%. Jadi seluruh anggaran yang digunakan Gus Dur ke luar negeri dengan tujuan menarik infestor asing hanya isapan jempol, tanpa ada hasil yang memuaskan, yang terjadi justru sebaliknya yakni relokasi usaha dari Indonesia ke luar negeri.
Untuk itu, sejak kepemimpinan nasional dipegang Gus Dur hampir 2 tahun ini, tidak ada perubahan yang mendasar dalam system pemerintahan, termasuk penanganan ekonomi yang terpuruk bahkan gagal dalam membangkitkan kepercayaan masyarakat dan pihak luar negeri. Karena darai berbagai kondisi yang terlihat pada masa kepemimpinan Gus Dur tersebut maka PK (Partai Keadilan) berniat untuk menarik dukungan dan mendesak MPR untuk langsung menggelar SI (sidang istimewa) secepatnya. Salah satu hal yang mendorong untuk SI tersebut dilaksanakan yaitu terlibatnya KH Abdurrahman Wachid dalam kasus buloggate dan brunaigate (BB) menyusul kesimpulan pansus yang menyatakan ia terlibat dalam kasus penyelewengan dana Yanatera Bulog sebesar Rp35 miliar dan bantuan Sultan Brunai sebesar dua juta dolar AS.
Sebelum presiden KH Abdurrahman Wachid dilengserkan dari kepemimpinan maka Gus Dur lebih memilih mengundurkan diri dari pada tetap bertahan dan terpaksa dijatuhkan melalui sidang istimewa (SI) MPR. Disamping itu, PK selalu mendesak agar Gus Dur segera mundur dan mempertanggung jawabkan keterlibatannya dalam kasus BB dalam pengadilan sebagai upaya menegakkan supremasi hukum di negeri ini.
Orang-orang yang sudah mengantarkanku ke arah yang lebih baik,, suksess untuk kalian semua!!! |
0 comments:
Post a Comment