Thursday 29 September 2011

Pengalaman Lucu Waktu Kuliah

Posted by Admin 11:02:00, under ,, | No comments

Dulu sekali sewaktu saya masih kuliah saya lagi pada nongkrong di warung pinggir jalan dekat-dekat kampus sama balad-balad waktu itu.

Singkat cerita teman saya yang namanya Firman (biasa saya panggil dia kang jenggot karena jenggotnya lebat) minta dianter ke ATM.

Setelah ada pinjman motor dari tmn saya yang namanya Muman, ajakan kang Jenggot pun saya iyakan saja.

Motor Muman itu RX King dengan knalpot yang sudah di bobok, jadi suaranya kuennceng abis. Dan kalo anak muda yang bawa tuh motor, kebayang kan bisa seperti apa..

Saya naik ke tu motor, pakai helm, saya nyalain dah tu motor. breeengg...breengggg suaranya kuenceng serasa bikin tambah berenergi saja buat ngebawanya.

Tanpa pikir panjang saya langsung gas tu motor, nagcirrr....larinya kuencengg. Setelah jalan beberapa ratus meter, saya masih asik bawa motor sambil ngomong-ngomong ke kang jenggot.

Nah yang saya aneh, ko kang jenggot ga ngejawab-jawab omongan saya, terus tu motor ko kayaknya ringan bangt.

Pas saya liat,,,alamak....kang jenggot gak adaaaa. dengan rasa malu saya balik lagi ke teman-teman dan disitu terlihat kang jenggot masih berdiri sama teman-teman sambil pada ktawa enak banget.hmmmm......

Mantabbb!!!

Humor Politik; Rakyat dan Wakil Rakyat

Posted by Admin 10:56:00, under ,, | No comments


            Di sebuah Sekolah Dasar sedang diterapkan sebuah mata pelajaran baru, yaitu PMWR alias Pelajaran Mengenal Wakil Rakyat. Kemudian si Guru memulainya dengan memberikan beberapa pertanyaan pada murid-muridnya.

Guru : "Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Bupati, Bu!!!"
Guru : "Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Gubernur, Bu!!"
Guru : "Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Presiden, Bu!!"
Guru : "Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Seharusnya sih Rakyat, Bu!!"
Guru : "Kok, pakai seharusnya?"
Murid: "Karena sekarang malah terbalik Bu guru."
Guru : "Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?"
Murid: "Yang pasti mereka suka warna abu-abu."
Guru : "Betul, terus apalagi?"
Murid: "Suka konspirasi politik"
Guru : "Demi apa?"
Murid: "Kepentingan, Bu!!"
Guru : "Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?"
Murid: "Di televisi, Bu!"
Guru : "Karena apa?"
Murid: "Karena skandal dan kasus, Bu!!"
Guru : "Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?"
Murid: "Pasti sering mendadak tajir, Bu!!"
Guru : "Darimana, kok bisa gitu?"
Murid: "Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas."
Murid: "Dari yang pengin diuntungkan."
Guru : "Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?"
Murid: "Setiap hari, Bu!!"
Guru : "Kok bisa, alasannya?"
Murid: "Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat."
Guru : "Biasanya yang dibahas apa?"
Murid: "Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan."
Guru : "Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?"
Murid: "Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!"
Guru : "Kenapa semestinya?"
Murid: "Karena aneh, Bu!"
Guru : "Aneh kenapa?"
Murid: "Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu."
Guru : "Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya."
Murid: "Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu."
Guru : "Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?"
Murid: "Kan,nggak tahu malu, Bu."

PLANNING (PERENCANAAN)

Posted by Admin 10:47:00, under ,,, | No comments


PLANNING (PERENCANAAN)
Let’s Start With
By: Aun Falestien Faletehan

Manajemen dakwah, Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya
2010
  
A. Perencanaan
·        Sebuah kegiatan yang menghubungkan fakta dan membuat atau menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa depan dengan cara merumuskan kegiatan kerja untuk pencapaian hasil yang diinginkan (G.R. Terry)
·        Fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan tujuan, kebijakan, prosedur, program kerja, dan aturan-aturan lain dari semua alternatif yang ada (Harold Koontz & Cyril O’Donnel)
Yang dihasilkan
·        Nama organisasi
·        Slogan
·        Visi, misi, values (nilai)
·        Tujuan (Goals)
Perencanaan strategik (tujuan jangka panjang) >5th
Perencanaan taktik (tujuan jangka menengah) <5th
Perencanaan operasional (tujuan jangka pendek) <1th
Nama organisasi
·        Terjemahan dari visi dan misi organisasi
·        Mudah diingat, catchy
·        Unik dan berbeda dengan kompetitor
·        Marketable
Apa maknanya
·        Apple
·        Maspion
·        Extra Joss
·        Masjid Agung
·        Bank Mandiri

·        Google?
·        Warung Lumayan?
·        Restoran sederhana?
 
Slogan
·        Frase singkat yang dibuat untuk ekstra identitas dan komunikasi pemasaran (Marketing Communication)
·        Sering kali berubah sewaktu-waktu

·        Contoh;
1.      Pegadaian: “Mengatasi masalah tanpa masalah”
2.      Teh Sosro: “Apapun makanannya, minumannya tetap Sosro”
3.      Cancow: “Aku dan kau suka Dancow”
4.      BNI: “Loyalitas tanpa batas”
5.      General Electric: “Invest and Deliver”
6.      Intel: “Leap ahead”
7.      McDonald’s: “I’m Lovin’ it”
Visi
·        Burt Nanus, pengarang buku Visionary Leadership, mendefinisikan visi sebagai “a realistic, credible, attractive future for an organization”
·        Sebuah gambaran tentang di mana dan bagaimana organisasi akan menjadi di masa mendatang
Guna visi
·        Melahirkan nilai organisasi
·        Mendorong komitmen individu organisasi
·        Memotivasi kinerja
·        Sebagai arahan dalam pengambilan keputusan
Contoh visi
·        “To be the First choice in the printed Communications Business, the First choice is the best choice, and being the best is what Atlanta Web pledges to work hard at being-every day!”
Atlanta Web Printers, inc.
·        People;
-         Henry Ford (1863-1947): “I will build a car for the great multitude; so low in price that no man will be unable to own one”
-         Walt Disney (1901-1966): “to bring happiness to millions”
Contoh visi
“Menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja”
............... Bank BNI
B. Mission Statement
·        Pernyataan misi yang bagus adalah yang menggambarkan tujuan organisasi, kebutuhan konsumen, penjelasan produk-jasa, sistem pasar, falsafah organisasi dan teknologi.
·        Menurut Vern McGinnis, pernyataan misi sebaiknya:
1.      Mendefinisikan organisasi dan apa yang hendak diinginkan
2.      Cukup luas dalam memberikan peluang untuk berkembang
3.      Berbeda dengan pesaing
4.      Sebagai framework untuk evaluasi masa sekarang dan prospek masa depan
5.      Dijelaskan dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami semua orang
Karakteristik pernyataan misi
1.      Deklarasi sikap (attitude)
-         Menunjukkan di mana organisasi beroperasi
-         Identitas diri
·        Misi Apple Computer tidak mungkin mengarah kepada peluang bisnis pestisida
·        Misi Ford Motor tidak mungkin ke arah pembuatan produk makanan
2.      Orientasi konsumen
-         Identifikasi kebutuhan pasar dan penuhi keinginannya
-         Gunakan bahasa ‘manfaat’ dari pada bahasa ‘produk’
·        Misi AT&T fokus kepada komunikasi dari pada telepon
·        Misi Exxon fokus pada energi dari pada minyak dan gas
·        Misi Union Pacific fokus kepada transportasi dari pada rel kereta api
·        Misi Universal Studio fokus kepada hiburan (entertainment) dari pada musik atau film
3.      Deklarasi kebijakan publik
-         Tanggung jawab sosial
-         Etika bisnis
Contoh, General Electric:
1.1  billion people lack access to an adequate water supply.
“We’re devising innovative, suistainable Solutions to the environmental challenges of Resources scarcity” our Business strategy is to develop Products to mete our customers’ environmental challenges while driving growth for GE
Contoh misi
·        Pfizer, inc, is a research based global Health care Company
·        Our principal mission is to apply scientific knowledge to help people around the world enjoy longer, healthier and more productive lives
Contoh misi
Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer.
......... Bank BNI
Values
*  Sebagai nilai-nilai organisasi yang menjelaskan bagaimana individu bersikap sekaligus sebagai kompas untuk aksi organisasi
Contoh:
Coca Cola
-         Leadership: The courage to shape a Bette future
-         Collaboration: Leverage collective genius
-         Integrity: Be real
-         Accountability: If it is to be, it’s up to me
-         Passion: Committed in heart and mind
-         Diversity: As inclusive as our brands
-         Quality: What we do, we do well
Ringkasan
·        Vision: an image of our desired future
·        Purpose of mission: what the organization is here to do; and
·        Values: how we expect to travel to where we want to go;
·        Goals: milestones we expect to reach before too long.
Mata Kuliah Manajemen Organisasi

Tuesday 20 September 2011

LIMA KAIDAH DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN POLITIK

Posted by Admin 18:47:00, under ,,,, | No comments


Ø Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan hokum terjauhi karena perubahan zaman.
Menurut kaidah ini bahw peraturan dalam undang-undang maupun kebijakan harus sesuai dengan perkembangan zaman. Sperti halnya duu sebelum tahun 90-an belum ada computer, kemudian sekarag teknologi dapat kita temukan dimana-mana. Misalnya dalam konteks Indonesia, ada sebagian pasal dalam undang-undang yang tidak mencerminkan sifat perkembangan zaman sehingga harus diamandemen. Di antaranya masa jabatan peresiden cenderung bersifat karet yang seakan-akan tak hentinya memiliki otoritas. Sesuai dengan tuntutan masyarakat maka DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat, jabatan presiden hanya dua periode.

Ø  Tidakan Imam (Kepala Negara) atas rakyatnya harus sesuai dengan kemaslahatan.
Apapun kebijakan emerintah harus memperhatikan aspirasi rakyatnya.
Contoh : pemerintah tidak boleh menangangkat seseorang untuk menempati jabatan tertentu yang bukan bidangnya, apalagi haya berdasarkan kedekatan hubungan (nepotisme). Di sini pemerintah harus professional dengan menempatkan seseorang sesuai dengan keahlianya.

Ø  Adat kebasaan dalam suatu masyarakat dapat dijadikan sebagai hokum
Hokum yang dilaksanakan adalah sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Seperti, kebiasaan memberi hadiah kepada pejabat itu boleh-boleh saja meskipun ha ini diperbolehkan maka pemerintah harus mencegah karena member peluang untuk terjadinya suap, korupsi dan manipulasi.

Ø  Menhindari bahaya harus lebih diutamakan dari meraih manfaat.
Dalam hal ini pemerintah harus membuat ndang-undang skala prioritas. Kalau dalam dua permasalahan terdapat pertentangan, di satu sisi menguntugkan dan di sisi lain menimbulkan bahaya, maka yang harus didahulukan adal prinsip menghindari bahaya. Contoh, tentag pengiriman TKI ke luar negri merupakan sumeber keuangan yag tentu saja bermanfaat untuk keuangan Negara. Namun, melihat kenyataan nasib para TKW tersebut mengenaskan dan memprihatinkan secara tidak manusiawi, serta tidak mendapat perlindungan huku dari negeri orang, maka pemerintah harus meninjau kembali kebijakan tentang pengiriman TKW ke luar negeri.

Ø  Kemaslahatan umum yang lebih luas harus diutamakan atas kemaslahatan yang khusus (golongan atau kelompok tertentu).
Untuk melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas, pemerintah harus bersikap tegas menghukum berat, seperti ukuman terhadap pengedar dan pemakai narkotika dan obat-obatan terarang lainya. Karena memerhatikan dan menyelamatkan ribuan nyawa bahkan jutaan manusia dari pengaruh narkotika, lebih maslahat dari pada segelintir nyawa pengedarnya.

Ali Ahmad Al Nadw, Al Qowa’id Al Fiqhiyah, (Damaskus, Dar Al Qalam 1994) hal.65

Drs. Muhammad Iqbal, M.Ag. Fiqih Siyasah; Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam. (Jakarta: 2001). Gaya Media Pratama.

Thursday 15 September 2011

Makalah Jurnalistik; HISTORIS JURNALISTIK

Posted by Admin 12:10:00, under ,,,, | No comments

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Jurnalistik”



Dosen Pembimbing:
M. Choirul Arief, S.Ag M.Fil.I

  Disusun Oleh:
Sutamaji
B06209053
 
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2010

BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN JURNALISTIK
Pengertian atau definisi jurnalistik sangat banyak. Secara etimologi, jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik. Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni diurna, yang mengandung arti hari ini.
Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurna yang mengandung makna rangkaian akta (gerakan, kegiatan, dan kejadian). Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan.
Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik.
Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif.
Dengan demikian, secara etimologis, jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.
Di dalam istilah jurnalistik juga terkandung makna sebagai suatu seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi dalam bentuk berita secara indah agar dapat diminati dan dinikmati, sehingga bermanfaat bagi segala kebutuhan pergaulan hidup khalayak.
Secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang, 2004 : 21)
Masih banyak definisi atau pengertian jurnalistik, antara lain kejadian pencatatan dan atau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (Astrid S. Susanto, 1986, Komunikasi Massa, Hal. 73).
Onong Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarluasannya kepada masyarakat.
A.W. Widjaja (1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu secepat-cepatnya.
Ensiklopedi Indonesia secara rinci menerangkan bahwa jurnalistik adalah bidangprofesi yang mengusahakan penyajian informasi tengang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.
Secara harfiah, jurnalistik artinya kewartawanan atau hal-ikhwal pemberitaan. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis di surat kabar, majalah, dan media massa lainnya.
2.      SEJARAH JURNALISTIK
Ada yang berpendapat bahwa Nabi Nuh, adalah orang pertama yang melakukan pencarian dan penyampaian berita.
Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum Allah SWT menurunkan banjir besar, maka diutuslah malaikat menemui dan mengajarkan cara membuat kapal laut sampai selesai kepada Nabi Nuh. Kapal tersebut dibuat di atas bukit dan bertujuan mengevakuasi Nabi Nuh bersama sanak keluarganya dan seluruh pengikutnya yang saleh dan segala macam hewan masing-masing satu pasang.
Setelah semua itu dilakukan, maka turunlah hujan selama berhari-hari yang disertai angin kencang dan kemudian terjadilah banjir besar. Dunia pun dengan cepat menjadi lautan yang sangat besar dan luas. Nabi Nuh bersama orang-orang yang beriman lainnya dan hewan-hewan di dalam kapal laut, berlayar dengan selamat di atas gelombang lautan banjir yang sangat dahsyat.
Setelah berbulan-bulan lamanya, Nabi Nuh beserta orang-orang beriman lainnya mulai khawatir dan gelisah, karena persediaan makanan mulai berkurang.
Masing-masing penumpang pun mulai bertanya-tanya, apakah banjir besar itu memang tidak berubah atau bagaimana? Mereka pun berupaya mencari dan meminta kepastian. Atas permintaan dan desakan tersebut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinan adanya makanan.
Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air, dan kian kemari mencari makanan, ternyata upayanya sia-sia belaka. Burung dara itu hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun (olijf) yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun di patuknya dan dibawanya pulang ke kapal.
Atas datangnya kembali burung itu dengan membawa ranting zaitun, Nabi Nuh mengambil kesimpulan bahwa air bah sudah mulai surut, namun seluruh permukaan bumi masih tertutup air sehingga burung dara itu pun tidak menemukan tempat untuk istirahat. Maka kabar dan berita itu pun disampaikan Nabi Nuh kepada seluruh anggota penumpangnya.
Atas dasar fakta tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia. Malah ada yang menyimpulkan bahwa Kantor Berita pertama di dunia adalah Kapal Nabi Nuh.
Dalam sejarah Kerajaan Romawi disebutkan bahwa Raja Imam Agung menyuruh orang membuat catatan tentang segala kejadian penting. Catatan itu dibuat pada annals (papan tulis yang digantungkan di serambi rumah raja). Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.
Pengumuman sejenis itu dilanjutkan oleh Julius Caesar pada zaman kejayaannya. Julius Caesar mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya, dengan jalan menuliskannya pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu (60 SM).
Papan tulis itu dikenal dengan nama acta diurna dan diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Terhadap isi acta diurna tersebut setiap orang boleh membacanya, bahkan juga boleh mengutipnya untuk kemudian disebarluaskan dan dikabarkan ke tempat lain. Acta diurna itulah yang disebut-sebut sebagai cikal bakal lahirnya surat kabar harian.
Seiring kemajuan teknologi informasi, maka yang bermula dari laporan harian maka tercetaklah menjadi surat kabar harian. Dari media cetak berkembang ke media elektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa radio. Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berupa media audio visual yaitu TV (televisi). Media informasi tidak puas hanya dengan televisi, maka lahirlah internet, sebagai jaringan yang bebas dan tidak terbatas.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah lahir banyak media (multimedia). Seorang yang membuka internet, bisa sekaligus mendengar berita radio, atau mendengarkan musik, atau menonton siaran televisi.
3.      SEJARAH JURNALISME INDONESIA
Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat  perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.
Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.
Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia (TVRI) muncul dengan teknologi layar hitam putih.
Di masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan (pemberangusan) media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh nyata dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan (Deppen) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI, pada 1998. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi kewartawanan.
Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.

4.      TEKNOLOGI DALAM JURNALISTIK
Kegiatan jurnalisme terkait erat dengan perkembangan teknologi publikasi dan informasi. Pada masa antara tahun 1880-1900, terdapat berbagai kemajuan dalam publikasi jurnalistik. Yang paling menonjol adalah mulai digunakannya mesin cetak cepat, sehingga deadline penulisan berita bisa ditunda hingga malam hari dan mulai munculnya foto di surat kabar.
Pada 1893 untuk pertama kalinya surat-surat kabar di AS menggunakan tinta warna untuk komik dan beberapa bagian di koran edisi Minggu. Pada 1899 mulai digunakan teknologi merekam ke dalam pita, walaupun belum banyak digunakan oleh kalangan jurnalis saat itu.
Pada 1920-an, surat kabar dan majalah mendapatkan pesaing baru dalam pemberitaan, dengan maraknya radio berita. Namun demikian, media cetak tidak sampai kehilangan pembacanya, karena berita yang disiarkan radio lebih singkat dan sifatnya sekilas. Baru pada 1950-an perhatian masyarakat sedikit teralihkan dengan munculnya televisi.
Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat pada era 1970-1980 juga ikut mengubah cara dan proses produksi berita. Selain deadline bisa diundur sepanjang mungkin, proses cetak, copy cetak yang bisa dilakukan secara massif, perwajahan, hingga iklan, dan marketing mengalami perubahan sangat besar dengan penggunaan komputer di industri media massa.
Memasuki era 1990-an, penggunaan teknologi komputer tidak terbatas di ruang redaksi saja. Semakin canggihnya teknologi komputer notebook yang sudah dilengkapi modem dan teknologi wireless, serta akses pengiriman berita teks, foto, dan video melalui internet atau via satelit, telah memudahkan wartawan yang meliput di medan paling sulit sekalipun.
Selain itu, pada era ini juga muncul media jurnalistik multimedia. Perusahaan-perusahaan media raksasa sudah merambah berbagai segmen pasar dan pembaca berita. Tidak hanya bisnis media cetak, radio, dan televisi yang mereka jalankan, tapi juga dunia internet, dengan space iklan yang tak kalah luasnya.
Setiap pengusaha media dan kantor berita juga dituntut untuk juga memiliki media internet ini agar tidak kalah bersaing dan demi menyebarluaskan beritanya ke berbagai kalangan. Setiap media cetak atau elektronik ternama pasti memiliki situs berita di internet, yang updating datanya bisa dalam hitungan menit. Ada juga yang masih menyajikan edisi internetnya sama persis dengan edisi cetak.
Sedangkan pada tahun 2000-an muncul situs-situs pribadi yang juga memuat laporan jurnalistik pemiliknya. Istilah untuk situs pribadi ini adalah weblog dan sering disingkat menjadi blog saja.
Memang tidak semua blog berisikan laporan jurnalistik. Tapi banyak yang memang berisi laporan jurnalistik bermutu. Senior Editor Online Journalism Review, J.D Lasica pernah menulis bahwa blog merupakan salah satu bentuk jurnalisme dan bisa dijadikan sumber untuk berita.
Dalam penggunaan teknologi, Indonesia mungkin agak terlambat dibanding dengan media massa dari negara maju seperti AS, Prancis, dan Inggris. Tetapi untuk saat ini penggunaan teknologi di Indonesia –terutama untuk media televisi– sudah sangat maju. Lihat saja bagaimana Metro TV melakukan laporan live dari Banda Aceh, selang sehari setelah tsunami melanda wilayah itu. Padahal saat itu aliran listrik dan telefon belum tersambung.
STMJ

Monday 5 September 2011

UTS Metode Penelitian Sosial (MPS)

Posted by Admin 11:04:00, under ,,, | No comments

1. Ilmu adalah suatu pengetahuan , cara cara untuk mengetahui sesuatu yang berlandaskan pada teori yang suadah ada dan sudah dibuktikan.
Pengetahuan adalah informasi yang didapat oleh seseorang tidak harus melalui prosedur atau berlandaskan teori.
Kebenaran yaitu suatu kebenaran yang yang tergantung pada subjektifitas dan tergantung pada objektifitas.
Hubungan antara ketiga komponen tersebut adalah dengan ilmu, suatu pengetahuan itu akan lebih jelas keberadaannya, dan ketika ilmu dan pengetahuan di jadikan satu maka akan akan terbukti suatu kebenaran.

2. Metode Keteguhan ialah orang berpegang teguh pada suatu pendapat karena pendapat itu sudah diyakini kebenarannyasejak lama
Ø      Metode otoritas yaitu sesuatu yang diyakini kebenarannya dengan cara merujuk pada pernyataan orang yang dianggap ahli atau memilih otoritas
Ø      Metode Intuisi adalah sesuatu yang dikatakan benar berdasarkan keyakinan yang tidak perlu dibuktikan lagi
Ø      Variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai. Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka
Ø      Konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff (1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).
3. Jenis penelitian dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data.
   1. Penelitian Menurut Tujuan
    a. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan
       informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
    b. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar
       untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin
       menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori
       dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian
       murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
    2. Penelitian Menurut Metode.
    a. Penelitian Survey
       Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data
       yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
       sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan
       antar variabel sosilogis maupun psikologis.
    b. Penelitian Ex Post Facto
       Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang
       kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
       menimbulkan kejadian tersebut.
    c. Penelitian Eksperimen
       Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
       variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
       independennya dimanipulasi oleh peneliti.
   d.  Penelitian Naturalistic
       Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode
       penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai
       lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji
       terhadap keberhasilan bisnis.
   e.  Policy Reserach
       Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap
       masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
       direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam
       menyelesaikan masalah.
   f.  Action Research
       Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang
       paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga
       dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2)
       perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan
       pranata.
   g.  Penelitian Evaluasi
       Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan
       suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah
       ditetapkan.
   h.  Penelitian Sejarah
       Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang
       berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat
       langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan
       dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi
       kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui
       pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan
       fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
    3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
              Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
     eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta    hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
   a. Penelitian Deskriptif
       Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
       satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
       penghubungan dengan variabel yang lain.
   b. Penelitian Komparatif
       Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama
       dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau
       dalam waktu yang berbeda.
      Penelitian Asosiatif/Hubungan
        Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
        variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
        yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
        gejala.
      4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
        Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal
utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan (scoring).
 
ü      Kualitatif adalah penelitian yang butuh observasi, mendapatkan data melalui analisis
ü      Kuantitatif yaitu penelitian berupa angka, biasanya melalui angket atau data-data yang sudah ada
ü      Deskriptif merupakan penelitian yang lebih mendalam
ü      Grounded yaitu penelitian melalui pengalaman atau realitas, bukan teori
ü      Experimen adalah penelitian membuat percobaan biasannya melalui perbandingan antara dua kasus
ü      Studi kasus merupakan penelitian lebih mendalam dan utuh
ü      Survey yaitu penelitian tidak terlalumendalam hanya sekedar mengetahui
ü      Explanasi adalah merupakan kejelasan atau memperjelas suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan sebab akibat)

Proses awal memilih masalah dalam penelitian yaitu dengan melihat fenomena-fenomena atau peristiwa-peristiwa masa lalu dan sedang terjadi, serta yang bakal terjadi yang berhubungan dengan maslah objek penelitian, yang dinilai menampakkan adanya penyimpangan yang memerlukan penelitian untuk menganalisis masalah, kemudian membatasi masalah.
Konsep adalah penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu.
Contoh Konsep:
1.      Produktivitas, merupakan ukuran sejauh mana sumber-sumber daya digunakan dan dipadukan dalam organisasi dan digunakan untuk mencapai hasil.
2.      Efisiensi, merupakan perbandingan (ratio) antara tindakan-tindakan yang dilakukan (input) dengan hasil-hasil yang diperoleh (outpout).
3.      Gairah Kerja, merupakan suasana yang diciptakan oleh sikap-sikap para anggota suatu organisasi.
4.      Motivasi, merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian suatu tujuan.
5.      Konflik Kerja, merupakan segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antara seseorang dengan seseorang lainnya, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi secara keseluruhan.
Variabel adalah sebuah konsep (F. N. Kerlinger : Asas-asas Penelitian Behavioral, 1985); Gejala yang bervariasi (Sutrisno Hadi : Metodologi Research, 1973). Kesimpulan, variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.
Contoh Variabel :
1.      Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di PT Baninusa Indonesia. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).
2.      Tingkat Efisiensi Kerja Wartawan di Perhimpunan Wartawan Indonesia Bandung.  (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).
3.      Tingkat Gairah Kerja Karyawan pada Perusahaan Percetakan CV Buana Mekar Bandung.  (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).
4.      Tingkat Motivasi Kerja Karyawan di CV Geger Sunten. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).
5.      Tingkat Konflik Kerja di PT POS Indonesia. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).