Saturday, 29 January 2011

Wereng Resek, Petani Gagal Panen

Posted by Admin 00:31:00, under | 2 comments

          Sekitar puluhan ribu hektar sawah di  Dusun Ploro Desa Sumurgenuk  Babat Lamongan terancam gagal panen. Akibatnya para petani banyak yang mengeluh karena kerja keras mereka selama ini tanpa hasil. Seharusnya padi yang sudah waktunya panen kini petani hanya bias memangku tangan melihat padi mereka yang menguning dan tidak berbuah.
          Kegagalan penen pada tahun ini disebabkan oleh Hama Wereng. Begitu membludaknya hewan wereng ini menyerang tanaman sehingga membeuat para petani kualahan, berbagai merek obat tanaman tidak lagi mempan. Bahkan cara manual/tradisional pun sama sekali tidak ada hasil, seperti pemberian solar pada batang tanaman.
         Dalam hitungan satu hingga dua hari, hama wereng mampu menyerang tanaman tiga sampai empat meter persegi. Dengan cara menempel pada batang maupun daun tanaman, kemudian tanaman akan menguning dan tanaman tidak bias berbuah.
         Anehnya, dari sekian ribu hektar sawah yang terserang hama perusak tersebut, ada beberapa sawah yang sama sekali tidak terhinggapi. Dari hasil survey kepada pemilik sawah yang aman dari hama wereng, ternyata Bibit yang ditanam adalah Bibit Kuno (lawas) atau bibit bukan hasil laborat yang biasa dijual toko-toko pertanian.
         Berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan, ada tiga factor kemungkinan munculnya hama wereng. Yang pertama adalah karena Alam, artinya bahwa munculnya hama yang kemudian menyerang tanaman ini karena factor cuaca. Seperti yang biasa kita ketahui beberapa bulan terakhir ini memang cuaca tidak lagi bersahabat. Kadang panas kadang hujan, kadang panas tidak turun hujan. Hal ini mengakibatkan para petani tidak bisa menebak Cuaca. Sebagaimana tutur Pak Karmisan salah seorang petani, “lha wong sa iki iku cuacane gak mesti kq mas, biasane kenek di titeni kapan wayahe udan (rendengan) lan kapan wayahe ketigo”
        Yang kedua karena factor Lingkungan sekitar, kemunkinan hama perusak ini muncul karena bencana yang akhir-akhir ini terjadi di tanh Indonesia, seperti, Gempa, Merapi, Banjir. Dengan adanya bencana yang hampir bertubi-tubi menbuat hewan wereng keluar dari sarangnya dan akhirnaya menghinggapi tanaman yang berakibat pada kerusakan.
         Factor yang ketiga adalah Bibit, secara langsung bibit dapat mempemngaruhi kualitas tanaman terutama terhadap serangan hama maupun gulma. Dari bukti lapangan mengatakan bahwa ada beberapa tanam,an yang sama sekali tidak terjangkit hama wereng. Ini dapat dijadikan suatu pertimbangan oleh pemerintah setempat bahwa kemungkinan besar tanaman tidak bisa bertahan terhadap serangan penyakit karena bibit hasil laborat yang kurang berkualitas.
         Sampai saat ini pemerintah setempat belum melakukan tindakan untuk mengatasi hama wereng tersebut. Para petani berharap supaya pemerintah segera memberi solusi agar petani tidak terlalu setres dengan kondisi saat ini.

2 comments:

memang harus di nusnahkan mama-hama itu!!

Post a Comment