Sunday, 30 January 2011

Lagii-Lagi Gus Ipul Buat Ngakak

Posted by Admin 04:31:00, under | No comments


           Surabaya, 30/01/11. Beberapa hari kemarin Gus Ipul membuat nagakak para hadirin peserta pembukaan Kongres ansor ke 14. Eh,, ternyata bukan kali itu saja Gus Ipul membuat para khalayak umum khususnya para tamu undangan tertawa terpingkal-pingkal pada saat pembukaan MUSWIL IV di Asrama Haji Sukolilo.
Betapa tidak,  setelah Gus Ipul diberi kesempatan  oleh Pak Dhe Karwo Gubernur Jawa Timur. Sosok usia yang terbilang masih muda yang menyandang Wakil Gubernur itu merespon ungkapan Bpk Suyoto, Bupati Bojonegoro.
Orang nomor satu  di kakbupaten bojonegoro yang sekaligus dikenal sebagai sosok kiai itu  mengulas seputar kata “Ansor” dan “Nasrani”. “kalu dilihat dari sudut bahasa sebenarnya kata Ansor itu sama arti dengan nasroni yang berarti Menolong”. Sepontan saat itu juga para hadirin tertawa terpingkal-pingkal dengan persepsi tertuju pada Gus Ipul. Memang wajar karena Gus Ipul mantan orang nomor satu di ansor.
Seketika itu juga Pak Suyoto Menafikan, memang secara arti tidak beda jauh tetapi maksudnya adalah sangat jauh. Nasroni itu adalah nama suatu ajaran sedangkan Ansor itu adalah Ormas. Kemudian pak suyoto mentaskhih ilmu nahwunya (Nashoro, yansuru, Nasron, wamanshoron. dst)
Kemudian giliran Gus Ipul yang diberi kesempatan untuk sedikit sambutan, ternyata kesempatan itu digunakan Gus Ipul untuk membuat forum yang semakin Enjoy. “saya ingin merespon Pak suyoto, memang bener pak kalau Ansor sama Nasroni itu ada persamaan, dan memang sejak dulu Ansor itu kerjasama dan saling tolong menolong dengan Nasroni. Contohnya: para pastot-pastor itu tidak boleh kawin dan diberikan kepada para kiai”. Sepontan suasana forum menjadi pecah dengan gemuruhnya ketawa para tamu undangan pada siang itu.(stmj)

Muswil IV BM PANg: lagii-Lagi gus Ipul Buat Ngakak para Tamu

Posted by Admin 01:30:00, under | No comments


           Surabaya, 30/01/11. Beberapa hari kemarin Gus Ipul membuat nagakak para hadirin peserta pembukaan Kongres ansor ke 14. Eh,, ternyata bukan kali itu saja Gus Ipul membuat para khalayak umum khususnya para tamu undangan tertawa terpingkal-pingkal pada saat pembukaan MUSWIL IV di Asrama Haji Sukolilo.
Betapa tidak,  setelah Gus Ipul diberi kesempatan  oleh Pak Dhe Karwo Gubernur Jawa Timur. Sosok usia yang terbilang masih muda yang menyandang Wakil Gubernur itu merespon ungkapan Bpk Suyoto, Bupati Bojonegoro.
Orang nomor satu  di kakbupaten bojonegoro yang sekaligus dikenal sebagai sosok kiai itu  mengulas seputar kata “Ansor” dan “Nasrani”. “kalu dilihat dari sudut bahasa sebenarnya kata Ansor itu sama arti dengan nasroni yang berarti Menolong”. Sepontan saat itu juga para hadirin tertawa terpingkal-pingkal dengan persepsi tertuju pada Gus Ipul. Memang wajar karena Gus Ipul mantan orang nomor satu di ansor.
Seketika itu juga Pak Suyoto Menafikan, memang secara arti tidak beda jauh tetapi maksudnya adalah sangat jauh. Nasroni itu adalah nama suatu ajaran sedangkan Ansor itu adalah Ormas. Kemudian pak suyoto mentaskhih ilmu nahwunya (Nashoro, yansuru, Nasron, wamanshoron. dst)
Kemudian giliran Gus Ipul yang diberi kesempatan untuk sedikit sambutan, ternyata kesempatan itu digunakan Gus Ipul untuk membuat forum yang semakin Enjoy. “saya ingin merespon Pak suyoto, memang bener pak kalau Ansor sama Nasroni itu ada persamaan, dan memang sejak dulu Ansor itu kerjasama dan saling tolong menolong dengan Nasroni. Contohnya: para pastot-pastor itu tidak boleh kawin dan diberikan kepada para kiai”. Sepontan suasana forum menjadi pecah dengan gemuruhnya ketawa para tamu undangan pada siang itu.(stmj)

Saturday, 29 January 2011

Rusuh Saat MUSMA HIMAKOM IAIN SUPEL

Posted by Admin 00:50:00, under | No comments


HIMAKOM (Himpinan Mahasiswa Komunikasi) merupakan suatu organisasi intra kampus di bawah naungan Prodi Komunikasi yang beranggotakan para mahasiswa komunikasi. Salah satu tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk mengembangkan skill para mahasiswa ilmu komunikasi.
Bnyak agenda-agenda yang telah dilaksanakan oleh HIMAKOM, salah satunya adalah MUSMA (Musyawarah Mahasiswa) yang dilaksanakan tiap tahun sekali dan merupakan acar tertinggi di HIMAKOM.
Tepat tanggal 14-17 Januari 2011, HIMAKOM mengadakan MUSMA sekaligus OSMAJUR (Orientasi Jurusan) yang diikuti kurang lebih 109 peserta dari semester satu. MUSMA yang seharusnya dilakukan pada waktu itu juga terpaksa harus di hentikan dan di tunda hingga ada waktu yang tepat karena pada pelaksanaan MUSMA tersebut terjadi Kericuhan dalam Forum.
Kericuhan terjadi pada hari ke dua sabtu, 15 januari 2011 pada  Sidang Pleno satu yang dipimpin oleh Ainul (sapaan akrabnya). Pasalnya kericuhan itu berawal dari salah satu mahasiswa yang merasa dipolitiki oleh para senior HIMAKOM. Para peserta tampaknya kecewa dan tidak setuju kalau MUSMA ini di ikut sertakan dalam OSJUR, dengan alasan bahwa “mengapa MUSMA ini hanya diikuti oleh semester satu saja padahal Mahasiswa Komunikasi bukan hanya semester satu?” berawal dari sisnsilah Peserta Mencoba menyudutkan PINDANG (Pimpinan Sidang) dengan berbagai pertanyaan yang seharusnya tidak perlu dijawab. Misalnya “apakah bisa anda membuktikan hitam di atas putih bahwa MUSMA ini adalah Legal?”.
Dengan berbagai penjabaran oleh pindang, para mahasiswa sedikit paham dan mulai mereda yang asalanya panas. Kemudian peserta pun meminta agar pemilihan KETUM tidak di lakukan saat itu juga, atas permintaan forum, Pindangpun menghapus poin ketiga yaitu tentang pemilihan Ketua Umum. Karena waktu sudah menunjukan saatnya istirahat maka Pindang memutuskan untuk Break sejenak dan akan dilanjutkan setelah sholat dhuhur.
Sidang kedua dimulai, para panitia tidak habis pikir kalau Forum kedua ini akan tambah semakin memanas. Seusai pindang membuka forum, suasana memanas terjadi dan peserta meminta saat itu juga sidang dibatalkan, peserta juga mengancam jika MUSMA tetap dilaksanakan maka pesrta semua akan pulang. Suasana semakin tidak terkendalai saat panitia berusaha membawa peserta yang diduga profokator tersebut keluar forum, Dalam kericuahan tersebut sempat terjadi adu fisik antara peserta dengan panitia, sehingga memancing peserta lainnya untuk membela dan bersikap anarkis.

Wereng Resek, Petani Gagal Panen

Posted by Admin 00:31:00, under | 2 comments

          Sekitar puluhan ribu hektar sawah di  Dusun Ploro Desa Sumurgenuk  Babat Lamongan terancam gagal panen. Akibatnya para petani banyak yang mengeluh karena kerja keras mereka selama ini tanpa hasil. Seharusnya padi yang sudah waktunya panen kini petani hanya bias memangku tangan melihat padi mereka yang menguning dan tidak berbuah.
          Kegagalan penen pada tahun ini disebabkan oleh Hama Wereng. Begitu membludaknya hewan wereng ini menyerang tanaman sehingga membeuat para petani kualahan, berbagai merek obat tanaman tidak lagi mempan. Bahkan cara manual/tradisional pun sama sekali tidak ada hasil, seperti pemberian solar pada batang tanaman.
         Dalam hitungan satu hingga dua hari, hama wereng mampu menyerang tanaman tiga sampai empat meter persegi. Dengan cara menempel pada batang maupun daun tanaman, kemudian tanaman akan menguning dan tanaman tidak bias berbuah.
         Anehnya, dari sekian ribu hektar sawah yang terserang hama perusak tersebut, ada beberapa sawah yang sama sekali tidak terhinggapi. Dari hasil survey kepada pemilik sawah yang aman dari hama wereng, ternyata Bibit yang ditanam adalah Bibit Kuno (lawas) atau bibit bukan hasil laborat yang biasa dijual toko-toko pertanian.
         Berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan, ada tiga factor kemungkinan munculnya hama wereng. Yang pertama adalah karena Alam, artinya bahwa munculnya hama yang kemudian menyerang tanaman ini karena factor cuaca. Seperti yang biasa kita ketahui beberapa bulan terakhir ini memang cuaca tidak lagi bersahabat. Kadang panas kadang hujan, kadang panas tidak turun hujan. Hal ini mengakibatkan para petani tidak bisa menebak Cuaca. Sebagaimana tutur Pak Karmisan salah seorang petani, “lha wong sa iki iku cuacane gak mesti kq mas, biasane kenek di titeni kapan wayahe udan (rendengan) lan kapan wayahe ketigo”
        Yang kedua karena factor Lingkungan sekitar, kemunkinan hama perusak ini muncul karena bencana yang akhir-akhir ini terjadi di tanh Indonesia, seperti, Gempa, Merapi, Banjir. Dengan adanya bencana yang hampir bertubi-tubi menbuat hewan wereng keluar dari sarangnya dan akhirnaya menghinggapi tanaman yang berakibat pada kerusakan.
         Factor yang ketiga adalah Bibit, secara langsung bibit dapat mempemngaruhi kualitas tanaman terutama terhadap serangan hama maupun gulma. Dari bukti lapangan mengatakan bahwa ada beberapa tanam,an yang sama sekali tidak terjangkit hama wereng. Ini dapat dijadikan suatu pertimbangan oleh pemerintah setempat bahwa kemungkinan besar tanaman tidak bisa bertahan terhadap serangan penyakit karena bibit hasil laborat yang kurang berkualitas.
         Sampai saat ini pemerintah setempat belum melakukan tindakan untuk mengatasi hama wereng tersebut. Para petani berharap supaya pemerintah segera memberi solusi agar petani tidak terlalu setres dengan kondisi saat ini.

Tuesday, 18 January 2011

Rusuh Saat MUSMA HIMAKOM IAIN SUPEL

Posted by Admin 04:21:00, under ,, | No comments


HIMAKOM (Himpinan Mahasiswa Komunikasi) merupakan suatu organisasi intra kampus di bawah naungan Prodi Komunikasi yang beranggotakan para mahasiswa komunikasi. Salah satu tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk mengembangkan skill para mahasiswa ilmu komunikasi.
Bnyak agenda-agenda yang telah dilaksanakan oleh HIMAKOM, salah satunya adalah MUSMA (Musyawarah Mahasiswa) yang dilaksanakan tiap tahun sekali dan merupakan acar tertinggi di HIMAKOM.
Tepat tanggal 14-17 Januari 2011, HIMAKOM mengadakan MUSMA sekaligus OSMAJUR (Orientasi Jurusan) yang diikuti kurang lebih 109 peserta dari semester satu. MUSMA yang seharusnya dilakukan pada waktu itu juga terpaksa harus di hentikan dan di tunda hingga ada waktu yang tepat karena pada pelaksanaan MUSMA tersebut terjadi Kericuhan dalam Forum.
Kericuhan terjadi pada hari ke dua sabtu, 15 januari 2011 pada  Sidang Pleno satu yang dipimpin oleh Ainul (sapaan akrabnya). Pasalnya kericuhan itu berawal dari salah satu mahasiswa yang merasa dipolitiki oleh para senior HIMAKOM. Para peserta tampaknya kecewa dan tidak setuju kalau MUSMA ini di ikut sertakan dalam OSJUR, dengan alasan bahwa “mengapa MUSMA ini hanya diikuti oleh semester satu saja padahal Mahasiswa Komunikasi bukan hanya semester satu?” berawal dari sisnsilah Peserta Mencoba menyudutkan PINDANG (Pimpinan Sidang) dengan berbagai pertanyaan yang seharusnya tidak perlu dijawab. Misalnya “apakah bisa anda membuktikan hitam di atas putih bahwa MUSMA ini adalah Legal?”.
Dengan berbagai penjabaran oleh pindang, para mahasiswa sedikit paham dan mulai mereda yang asalanya panas. Kemudian peserta pun meminta agar pemilihan KETUM tidak di lakukan saat itu juga, atas permintaan forum, Pindangpun menghapus poin ketiga yaitu tentang pemilihan Ketua Umum. Karena waktu sudah menunjukan saatnya istirahat maka Pindang memutuskan untuk Break sejenak dan akan dilanjutkan setelah sholat dhuhur.
Sidang kedua dimulai, para panitia tidak habis pikir kalau Forum kedua ini akan tambah semakin memanas. Seusai pindang membuka forum, suasana memanas terjadi dan peserta meminta saat itu juga sidang dibatalkan, peserta juga mengancam jika MUSMA tetap dilaksanakan maka pesrta semua akan pulang. Suasana semakin tidak terkendalai saat panitia berusaha membawa peserta yang diduga profokator tersebut keluar forum, Dalam kericuahan tersebut sempat terjadi adu fisik antara peserta dengan panitia, sehingga memancing peserta lainnya untuk membela dan bersikap anarkis.

Thursday, 13 January 2011

Gus Ipul Bikin Ngakak Istri dan Para Hadirin Kongres 2011

Posted by Admin 17:17:00, under | No comments


Surabaya - Bukan Saifullah Yusuf namanya kalau tak bisa membuat para undangan terpingkal-pingkal. Ini terjadi saat acara pembukaan Kongres Ansor ke-14 di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Kamis, 13 Januari 2011.
"Jadi Presiden itu susah, wong saya saja jadi Wakil Gubernur susah, apalagi jadi Presiden, mau apa saja, salah," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Gus Ipul ini dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II itu.
Kontan saja, pernyataan Gus Ipul itu membuat Presiden dan Nyonya Ani Yudhoyono serta para undangan yang hadir terpingkal-pingkal.
Gus Ipul lantas berterima kasih kepada jajaran menteri yang datang dalam pembukaan dan dijadwalkan berceramah dalam Kongres Ansor kali ini. Memang pada Kongres ini cukup banyak menteri yang turut hadir mendampingi Presiden. Mereka antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar.

"Terima kasih, tapi tergantung sumbangannya, setuju Ansor?" ucapnya meminta dukungan anggota onderbouw Nahdlatul Ulama itu. "Setuju!" teriak anak buahnya serentak.

"Kalau diajak minta sumbangan, kompak," kata Gus Ipul sembari terkekeh, yang kembali disambut gemuruh tawa para peserta acara.
Tak lupa, ia pun berterima kasih pada para pimpinan partai politik yang juga datang dalam perhelatan tersebut. Di ujung kalimatnya, Gus Ipul yang juga Ketua Umum Ansor ini menambahkan, "Nanti dukung saya di 2014." Gerr... Hadirin lagi-lagi terbahak bersama.
Tak hanya itu, ia juga bercanda perihal keunikan hubungannya dengan sang Gubernur, Soekarwo. Mana ada di provinsi lain, katanya, Wakil Gubernur yang berpidato sebelum Gubernurnya. Soekarwo yang didapuk di panggung setelah Gus Ipul tak mau kalah. Ia langsung menanggapi kelakar Gus Ipul itu. "Saya dapat wakil Gubernur luar biasa, kalau pidato enggak disiram air, nggak berhenti. Kayak mobil tua walaupun dicabut kuncinya, mesinnya nggak mati-mati," ujarnya.
Dia lantas berkata, jiwa Ansor adalah jiwa kejuangan. "Keju (pegal karena bekerja) dulu baru minta uang. Menteri jangan belum apa-apa dimintain uang dulu Gus. Tapi kalau nggak ngasih ya nggak pantes juga," ucapnya, yang lagi-lagi sukses membuat tawa bergema dalam tenda besar itu.
Yudhoyono, yang kebagian berpidato terakhir, merespons guyon Gus Ipul di akhir sambutannya. "Saya tahu adik saya ini gemar bercanda, tapi dinamis dan idenya banyak, insya Allah masa depannya baik," ucapnya, disambut tepuk tangan ribuan hadirin, yang didominasi anggota Ansor yang berjas lengan pendek berwarna hijau. (stmj)

BANSER TOLAK MARINIR IKUT AMANKAN KONGRES 2011

Posted by Admin 17:14:00, under | No comments

Jakarta - Banser (Barisan Serba Guna) NU tak sepakat Kongres Ansor Ke-14 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 13-17 Januari 2011 dijaga oleh Korp Marinir TNI AL.
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser H. Tatang Hidayat memprotes pelibatan Marinir TNI AL dalam pengamanan Kongres Gerakan Pemuda Ansor ke-14.
"Kami menolak penunjukan Marinir menjadi pengendali keamanan kongres dan menuntut untuk dikembalikan kepada Banser," kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser H. Tatang Hidayat di Jakarta, Senin (10/1).
Hadir pada kesempatan itu Wakil Kepala Satkornas Muslim Mustadjab, Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Ansor Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Banser juga memprotes diserahkannya kendali penyelenggaraan apel Banser kepada Kodam V Brawijaya, padahal Banser sudah memiliki kemampuan dan mekanisme tata upacara sendiri.
Kebijakan pelibatan Marinir dan Kodam V Brawijaya itu dianggap melanggar aturan organisasi sekaligus membuang Banser dari rumahnya sendiri. Selama ini, jelas Tatang, Banser selalu memegang kendali pengamanan setiap kegiatan internal organisasi sesuai kompetensi dan ketrampilan khusus yang dimilikinya."Ini sangat melukai hati para anggota Banser yang selama ini konsisten kokoh tegar mengawal dan menjalankan misi organisasi," kata Tatang.
Dikatakannya, Ketua Umum Ansor Saifullah Yusuf telah membuat kesalahan besar dengan kebijakannya melibatkan unsur TNI dalam pesta demokrasi di internal organisasi Ansor. "Ketua umum telah membuat kesalahan besar membawa masuk unsur eksternal ke lingkungan kegiatan internal Ansor," katanya.
Pada kesempatan itu para pimpinan Banser meminta Panglima TNI meninjau kembali keterlibatan Marinir dan Kodam V Brawijaya dalam pengamanan dan apel Banser Kongres GP Ansor ke-14 tersebut.
Ditanya apakah pihaknya akan mengambil aksi tertentu, misalnya boikot, jika protes mereka tidak ditanggapi, Tatang menegaskan pihaknya tidak akan melakukan tindakan yang bisa mengganggu pelaksanaan kongres. Namun, lanjut Tatang, ia akan mengundurkan diri dari kepanitiaan Kongres GP Ansor ke-14. [stmj]

Money Politics Hantui Kongres Ansor

Posted by Admin 17:09:00, under | No comments


Surabaya, 13 Januari 2011. Kongres XIV Gerakan Pemuda (GP) Ansor harus terhindar dari upaya politisasi partai politik (parpol). Rugi jika dalam pelaksanaan kongres, Ansor terlilit oleh upaya politisasi parpol yang memasang kadernya sebagai kandidat ketua umum atau pengurus untuk kepentingan kelompoknya.
Ketua Gerakan Penyelamat Nahdlatul Ulama (GPNU) Khoirul Rijal (Gus Rijal) kepada beritajatim.com, Selasa (11/1/2011) menyatakan, sebagai Ketua Umum GP Ansor Gus Ipul sudah seharusnya mulai saat ini secara tegas mengecam indikasi upaya politisasi pelaksanaan kongres XIV GP Ansor pada 13-17 Januari 2011 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya oleh sejumlah parpol.
Pernyataan tersebut sangat dibutuhkan demi menjaga kesakralan penyelenggaraan kongres. “Jangan sampai parpol me-ngobok-obok rumah tangga Ansor untuk kepentingan sesaat dan kelompoknya,” tegasnya.
Larangan money politics mulai saat ini sudah seharusnya dikampanyekan oleh panitia pelaksana. Kandidat seharusnya secara suka rela mendeklarasikan komitmennya bahwa mereka bersih dan tidak akan melakukan money politics dalam perebutan posisi ketua. “Sikap tersebut sangat penting, demi menjaga integritas GP Ansor,” tukasnya.
Gerakan anti politik uang sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab kekhawatiran peserta kongres dan kader Ansor khususnya warga nahdliyin, tentang adanya isu money politics. Kekhawatiran tersebut sangatlah mendasar, karena sebagian besar kandidat Ketua GP Ansor berasal dari kader partai, meski mereka semula juga pengurus Ansor.
Dikatakannya, sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang besar, Ansor harus mampu menunjukkan gigi taringnya dalam membentuk karakter bangsa. Dari sisi historis, Ansor memiliki modal sosial cukup besar. Dalam setting sejarah, terdapat spirit dan pemaknaan sejarah yang mendalam.
Dengan tingkat usia matang, Ansor seharusnya menunjukkan kedewasaan peran ketauladanan, kearifan, dan kemampuan yang handal secara mental dan peran aktualnya. Ini karena Ansor lahir dari tuntutan kebutuhan dan respons kesadaran untuk mewujudkan persatuan, perubahan menuju pembaharuan dan teruji dalam saat-saat kritis perjuangan bangsa.
Saat ini, santer ada lima kandidat ketua umum yang akan maju mencalonkan. Mereka adalah Chatibul Umam Wiranu (anggota FPD DPR RI yang juga Ketua GP Ansor), Malik Haramain (anggota FPKB DPR RI dan sekjen GP Ansor), Nusron Wahid (anggota FPG DPR RI dan mantan Ketua Umum PB PMII), Munawar Fuad (Vice President Pemuda se-Asia dan mantan Sekjen PP GP Ansor) dan Saiful Tamlika (anggota F-PPP DPR RI). (stmj)

SBY Berharap Agar GP ANSOR Menjadi PEMERSATU BANGSA

Posted by Admin 17:06:00, under ,, | No comments

Surabaya, 13 januari 2011. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kader GP Anshor menjalankan kongres dengan demokratis dan bermartabat. Demikian pidato Kepala Negara membuka Kongres XIV Anshor Nahdlatul Ulama di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1).
"Dalam kongres akan ada pemilihan ketua umum baru, saya ingin dilakukan secara demokratis dalam semangat persaudaraan," seru Presiden.
Momen ditandai dengan pemukulan beguk oleh Presiden. Kepala Negara didampingi Ketua Umum GP Anshor Syaifullah Yusuf, Ketua Umum PBNU Said Agil S., dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Alifian Mallarangeng juga hadir.
Presiden Yudhoyono menuturkan nilai demokratis sebagai kekuatan dan budaya warga NU. "Jangan berubah," cetus ia.
Kongres GP Anshor dijadwalkan hingga 17 Januari 2011. Adapun agenda utama kongres pemilihan ketua umum GP Anshor.
Sebelumnya Ketua Gerakan Penyelamat NU (GPNU) Khoirul Rijal prihatin akan pelaksanaan Kongres XIV Gerakan Pemuda Anshor. Bagi ia, kongres terkontaminasi kepentingan politis. Rijal mengingatkan Ketua GP Anshor Saifullah Yusuf segera menjauhkan organisasi kepentingan politik parpol.
"Banyak parpol yang memasang kadernya sebagai kandidat ketua umum atau pengurus untuk kepentingan kelompoknya," kata kandidat magister ilmu politik Universitas Airlangga itu.
Sejumlah nama dikandidatkan memimpin. Misalnya Sekretaris Jenderal GP Anshor Malik Haramain; Wakil Ketua GP Anshor Chotibul Umam Wiranu; bekas Ketua Umum PMII Nusron Wahid; dan bekas pengurus GP Anshor Munawar Fuad. Selebihnya, Saiful Tamlika dari Partai Persatuan Pembangunan dan Marwan Jakfar dari Demokrat.
Gerakan itu merupakan satu organisasi pergerakan pemuda NU yang peduli keberlangsungan organisasi NU. GPNU didirikan 12 Desember 2004 setelah Muktamar Ke-31. (stmj)

Pembukaan KONRES GP ANSOR 2011

Posted by Admin 17:00:00, under ,, | No comments

Surabaya, 13 Januari 2011. Sejumlah elite parpol di Indonesia telah menyatakan kesediaannya menghadiri pembukaan kongres ke 14 GP Ansor di Surabaya pada 13 Januari 2011 mendatang. Pembukaan itu dilangsungkan di Lapangan Brawijaya Kodam, sedangkan kegiatan kongres dihelat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Rencana kehadiran sejumlah politikus nasional di ajang pembukaan kongres Ansor itu indikasi bahwa gerakan pemuda di lingkungan NU itu bukan kekuatan sebelah mata. Banyak pihak memperhatikan dan ingin merangkul Ansor. Apalagi menjelang Pemilu 2014 mendatang.
Ketua Umum PP GP Ansor yang juga Wagub Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Minggu (9/1) mengatakan, hingga saat ini pimpinan partai yang sudah menyatakan kesediannya untuk hadir di antaranya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PKNU Choirul Anam.
Di samping itu, katanya, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Mallaranggeng juga bisa dipastikan hadir. Dari DPP PDI-P kemungkinan besar mewakilkan pada DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga, Puan Maharani. "Khusus Mbak Puan, tinggal mencocokkan waktu saja. Tapi Insya Allah beliau oke juga," kata Gus Ipul.
Kehadiran para tokoh politik itu diharapkan bisa memberikan masukan dan saran untuk pengembangan organisasi GP Ansor ke depan. Sedangkan kongres itu sendiri bakal berlangsung pada 13-17 Januari mendatang. Rencananya, pembukaan kongres di Lapangan Kodam V/Brawijaya dihadiri Presiden SBY dan kongres ini akan diikuti 6.000 orang. (stmj)

KONSEP BERNEGARA

Posted by Admin 16:11:00, under ,,, | No comments

bagaimana rumah tangga kita hidup didesa yang jauh dari listrik dan jalan raya pada tahun 1945, untuk memudahkan pemahaman pembaca apa maksud tulisan ini, mungkin dapat dianalogikan negara kita sama seperti kondisi 65 tahun silam yang baru saja merdeka.
lantas apa analogi kehidupan bernegara kita setelah merdeka, mungkin dapat dianalogikan kita sebagai keluarga baru anak orang kaya dengan tinggalan tanah yang luas dan subur mudah dijarah orang lain yang bertetangga dengan negara asian.
lantas apa analogi Rf, RW, Gotong Royong yang ada dikampung - kampung dulu sangat guyup antar tetangga kita saat itu, mungkin sama dengan organisasi bernegara ada Bupati Gubernur sampai Presiden yang sekarang rasa gotong royongnya sudah seperti dikampung modern yang semuanya dapat dibayar atau rerukur dengan uang yang sangat rakus produk manufaktur teknologi dari ratusan negara produsen karena kita anak orang kaya.
lantas apa konsep hidup bernegara yang konstruktif setelah kita dikampung modern akibat telekomunikasi nasional yang konon hanya menggunakan kentongan atau asap yang membubung keudara, kita tidak punya konsep dan hanya mengandalkan kekayaan tinggalan orang tua berupa tanah dan air yang sekarang makin tidak ternilai harganya padahal saling berselisih paham.
apa analogi yang paling tepat bila kita pemalas, saling berebut warisan orang tua, tidak keratif yang berbeda jauh dengan negara tetangga yang lebih maju, itulah masyalah kita bersama.
masalah bangsa yang tidak harus negara saja yang mengurus, kita harus ikut menjaga luas wilayah membuat swasta juga punya konsep cara kita bertetangga ada multi media yang penting dan sangat penting untuk dijaga kebersamaan tidak menggunakan cara negara saja.
lantas apa analogi kompasiana sebagai jaringan telekomunikita kita antar penduduk didunia, adalah warung kopi yang sering dikunjungi bule dengan bahasa mereka dan pengunjung indonenesia yang memilih kenyamanan dengan bahasa nasionalnya yang sekali sekali - sekali ada tamu lokal dengan logat mbanyumasan, jawa timuran datang kewarung kompasiana tentu saja ada yang senang nimbrung mampir maupun hanya mendengarkan dengan sekedar membaca saja.
dalam hal ini, penulis mau tanya kepada pembaca bagaimana bisa tahun 70 an kita sebagai bangsa mempunyai konsep bernegara yang sangat cerdas seperti Patih Gajah Mada mempersatukan Indonesia dengan Satelit Palapa sedangkan kita saat itu masih diketawain negara tetangga dicibir sebagai masyarakat agraris beli satellit itu buat apa katanya?????
Jawabnya, Pasti bukan gagasan Presidennya, Bukan gagasan Menterinya, Bukan gagasan DPRnya, hingga sekarang mereka makin memproyekkan ongkos saja. Terpaksa, PIHAK SWASTA YANG HARUS MEMILIKI RASA NASIONAL SEBAGAI BANGSA YANG AKAN BERTEKNOLOGI DAN BERDAULAT NKRI dengan REVOLUSI DIAM yang saya tulis sejak Maret hanya di Kompasiana ini ora nggango boso jowo nuwun yo sedulur kabeh.


Money Politics Hantui Kongres Ansor

Posted by Admin 04:21:00, under | No comments


Surabaya, 13 Januari 2011. Kongres XIV Gerakan Pemuda (GP) Ansor harus terhindar dari upaya politisasi partai politik (parpol). Rugi jika dalam pelaksanaan kongres, Ansor terlilit oleh upaya politisasi parpol yang memasang kadernya sebagai kandidat ketua umum atau pengurus untuk kepentingan kelompoknya.
Ketua Gerakan Penyelamat Nahdlatul Ulama (GPNU) Khoirul Rijal (Gus Rijal) kepada beritajatim.com, Selasa (11/1/2011) menyatakan, sebagai Ketua Umum GP Ansor Gus Ipul sudah seharusnya mulai saat ini secara tegas mengecam indikasi upaya politisasi pelaksanaan kongres XIV GP Ansor pada 13-17 Januari 2011 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya oleh sejumlah parpol.
Pernyataan tersebut sangat dibutuhkan demi menjaga kesakralan penyelenggaraan kongres. “Jangan sampai parpol me-ngobok-obok rumah tangga Ansor untuk kepentingan sesaat dan kelompoknya,” tegasnya.
Larangan money politics mulai saat ini sudah seharusnya dikampanyekan oleh panitia pelaksana. Kandidat seharusnya secara suka rela mendeklarasikan komitmennya bahwa mereka bersih dan tidak akan melakukan money politics dalam perebutan posisi ketua. “Sikap tersebut sangat penting, demi menjaga integritas GP Ansor,” tukasnya.
Gerakan anti politik uang sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab kekhawatiran peserta kongres dan kader Ansor khususnya warga nahdliyin, tentang adanya isu money politics. Kekhawatiran tersebut sangatlah mendasar, karena sebagian besar kandidat Ketua GP Ansor berasal dari kader partai, meski mereka semula juga pengurus Ansor.
Dikatakannya, sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang besar, Ansor harus mampu menunjukkan gigi taringnya dalam membentuk karakter bangsa. Dari sisi historis, Ansor memiliki modal sosial cukup besar. Dalam setting sejarah, terdapat spirit dan pemaknaan sejarah yang mendalam.
Dengan tingkat usia matang, Ansor seharusnya menunjukkan kedewasaan peran ketauladanan, kearifan, dan kemampuan yang handal secara mental dan peran aktualnya. Ini karena Ansor lahir dari tuntutan kebutuhan dan respons kesadaran untuk mewujudkan persatuan, perubahan menuju pembaharuan dan teruji dalam saat-saat kritis perjuangan bangsa.
Saat ini, santer ada lima kandidat ketua umum yang akan maju mencalonkan. Mereka adalah Chatibul Umam Wiranu (anggota FPD DPR RI yang juga Ketua GP Ansor), Malik Haramain (anggota FPKB DPR RI dan sekjen GP Ansor), Nusron Wahid (anggota FPG DPR RI dan mantan Ketua Umum PB PMII), Munawar Fuad (Vice President Pemuda se-Asia dan mantan Sekjen PP GP Ansor) dan Saiful Tamlika (anggota F-PPP DPR RI). (stmj)

Sunday, 9 January 2011

Amal Tetap Bermakna

Posted by Admin 01:31:00, under ,,, | No comments

        Berhati-hatilah bagi orang-orang yang ibadahnya temporal, karena bisa jadi perbuatan tersebut merupakan tanda-tanda keikhlasannya belum sempurna. Karena aktivitas ibadah yang dilakukan secara temporal tiada lain, ukurannya adalah urusan duniawi. Ia hanya akan dilakukan kalau sedang butuh, sedang dilanda musibah, atau sedang disempitkan oleh ujian dan kesusahan. Bagi yang amalnya temporal, ketika menjelang pernikahan tiba-tiba saja ibadahnya jadi meningkat, shalat wajib tepat waktu, tahajud nampak khusyuk, tapi anehnya ketika sudah menikah, jangankan tahajud, shalat subuh pun terlambat. Ini perbuatan yang memalukan. Sudah diberi kesenangan, justru malah melalaikan perintah-Nya. Harusnya sesudah menikah berusaha lebih gigih lagi dalam ber-taqarrub kepada Allah swt. sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.
         Ketika berwudhu, misalnya, ternyata di samping ada seorang ulama yang cukup terkenal dan disegani, wudhu kita pun secara sadar atau tidak tiba-tiba dibagus-baguskan. Lain lagi ketika tidak ada siapa pun yang melihat, wudhu kitapun kembali dilakukan dengan seadanya dan lebih dipercepat.
         Atau ketika menjadi imam shalat, bacaan Quran kita kadangkala digetar-getarkan atau sedih-sedihkan agar orang lain ikut sedih. Tapi sebaliknya ketika shalat sendiri, shalat kita menjadi kilat, padat, dan cepat. Kalau shalat sendirian dia begitu gesit, tapi kalau ada orang lain jadi kelihatan lebih bagus. Hati-hatilah bisa jadi ada sesuatu dibalik ketidakikhlasan ibadah-ibadah kita ini. Karenanya kalau melihat amal-amal yang kita lakukan jadi melemah kualitas dan kuantitasnya ketika diberi kesenangan, maka itulah tanda bahwa kita kurang ikhlas dalam beramal.
          Hal ini berbeda dengan hamba-hamba- Nya yang telah menggapai maqam ikhlas, maqam dimana seorang hamba mampu beribadah secara istiqamah dan terus-menerus berkesinambungan. Ketika diberi kesusahan, dia akan segera saja bersimpuh sujud merindukan pertolongan Allah swt. Sedangkan ketika diberi kelapangan dan kesenangan yang lebih lagi, justru dia semakin bersimpuh dan bersyukur lagi atas nikmat-Nya ini.
          Orang-orang yang ikhlas adalah orang yang kualitas beramalnya dalam kondisi ada atau tidak ada orang yang memperhatikannya adalah sama saja. Berbeda dengan orang yang kurang ikhlas, ibadahnya justru akan dilakukan lebih bagus ketika ada orang lain memperhatikannya, apalagi bila orang tersebut dihormati dan disegani
          Sungguh suatu keberuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang ikhlas ini. Betapa tidak? Orang-orang yang ikhlas akan senantiasa dianugerahi pahala, bahkan bagi orang-orang ikhlas, amal-amal mubah pun pahalanya akan berubah jadi pahala amalan sunah atau wajib. Hal ini akibat niatnya yang bagus.
           Maka, bagi orang-orang yang ikhlas, dia tidak akan melakukan sesuatu kecuali ia kemas niatnya lurus kepada Allah swt. saja. Kalau hendak duduk di kursi diucapkannya, “Bismilahirrahmanir rahiim, ya Allah..semoga aktivitas duduk ini menjadi amal kebaikan”. Lisannya yang bening senantiasa memuji Allah swt. atas nikmatnya berupa karunia bisa duduk sehingga ia dapat beristirahat menghilangkan kepenatan. Jadilah aktivitas duduk ini sarana taqarrub kepada Allah swt..
         Kedahsyatan lain dari seorang hamba yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal, walaupun sebenarnya belum menyempurnakan amalnya, bahkan belum mengamalkannya. Inilah istimewanya amalan orang yang ikhlas. Suatu saat hati sudah meniatkan mau bangun malam untuk tahajud, “Ya Allah… saya ingin tahajud, bangunkan jam 03.30 ya Allah..”. Weker pun diputar, istri diberi tahu, “Mah, kalau mamah bangun duluan, bangunkan Papah. Jam setengah empat kita akan tahajud. Ya Allah.. saya ingin bisa bersujud kepadamu di waktu ijabahnya doa”. Berdoa dan tidurlah ia dengan tekad bulat akan bangun tahajud.
         Sayangnya, ketika terbangun ternyata sudah azan subuh. Bagi hamba yang ikhlas, justru dia akan gembira bercampur sedih. Sedih karena tidak kebagian shalat tahajud dan gembira karena ia masih kebagian pahalanya. Bagi orang yang sudah berniat untuk tahajud dan tidak dibangunkan oleh Allah swt., maka kalau ia sudah bertekad, Allah swt. pasti akan memberikan pahalanya. Mungkin Allah swt. tahu, hari-hari yang kita lalui akan menguras banyak tenaga. Allah swt. Mahatahu apa yang akan terjadi, juga Mahatahu bahwa kita mungkin telah defisit energi karena kesibukan kita terlalu banyak. Hanya Allah swt-lah yang menidurkan kita dengan pulas.
          Sungguh apapun amal yang dilakukan seorang hamba yang ikhlas akan tetap bermakna, akan tetap bernilai, dan akan tetap mendapatkan balasan pahala yang setimpal. Subhanallah.
***
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

INTERAKSI, STRATIFIKASI, MOBILITAS, DAN PERUBAHAN SOSIAL

Posted by Admin 01:22:00, under ,,, | No comments

  1. Interaksi Sosial


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. Contohnya adalah hubungan antara seseorang dengan kawanya, hubungan antara dua partai politik, hubungan antara seorang anggota kepolisian dengan korpsnya. Interaksi sosial menjadi inti dari pergaulan hidup dan tanpa interajsi sosial kehidupan tidak ada.
Jauh sebelum kita dilahirkan, secara tidak sadar sebenarnya kita telah melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar, mulai dari benih seperma seorang ayah kemudian dititipkan pada seorang Ibu, ketika itu seperma berusaha berinteraksi dengan lingkunganya yaitu dengan cara mencari sel telur dalam rahim Ibu dan seperma manakah yang yang dapat berinteraksi dengan baik maka dialah yang akan bertahan hidup ( berhasil membuai sel telur ). Interaksipun tidak sampai berhenti di situ saja tapi dilanjutkan dengan pembentukan janin dan terwujudlah seorang bayi dalam rahim seorang Ibu yang juga berusaha berinteraksi untuk memperoleh makanan ( tapi berbeda dengan cara kita memperoleh makanan ) hingga bayi itu terlahir di dunia, di snilah tempat dimana manusia mamulai interaksi dengan dunia baru atau dunia nyata yaitu kita akan mengalami banyak perkembangan Interaksi Sosial.
Manusia telah mempunyai naluri untuk bergaul dengan sesamanya untuk semenjak dia dilahirkan di dunia. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia, oleh karena dengan pemenuhan kebutuhan tersebut maka dia akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lainya. Seperti untuk di terima orang lain agar diterima di suatu komunitas, diakui dan seterusnya. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi, sebab apabila dalam pemenuhan suatu kebutuhan mengalami hambatan maka akan timbul ketidakpuasan dalam wujud rasa cemas, emosi yang berlebih-lebihan, rasa takut, dan seterusnya. Kebutuhan untuk mengadakan hubungan dengan sesamanya, di dasarkan pada keinginan manusia untuk mendapatkan:
1.           Kepuasan dalam mengadakan hubungan serta mempertahankannya, yang lazimya disebut kebutuhan akan inklusi.
2.           Pengawasan dan kekuasaan yang disebut sebagai kebutuhan akan control.
3.           Cinta dan kasih sayang yaitu kebutuhan afeksi.
Proses tersebut semuanya didasarkan pada adanya berbagai kebutuhan, oleh karena itu kebutuhan-kebutuhan tersebut terwujud di dalam tingkah laku manusia apabila berhubungan dengan sesamanya. Contoh di bawah ini dapat lebih membantu dalam menjelaskan hal tersebut.
semenjak di lahirkan telah mempunyai naluri untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan akan inklusi terwujud dalam tingkah laku inklusi yaitu tingkah laku yang merupakan wujud dari keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok, keinginan untuk bersama orang lain, dan seterusnya. Selain itu ada kebutuhan akan control yang menghasilkan atas tingkah laku control yang menunjuk pada proses pengambilan keputusan untuk melakukan sesuatu atau tidak mengerjakanya. Tingkah laku tersebut mungkin berwujud daya upaya untuk mempengaruhi, untuk memimpin, mengatur atau bahkan mungkin untuk melawan atau memberontak. Di sini orang yang bernama A tersebut dapat memutuskan menjadi pemimpin, pengikut atau pemberontak.
Kebutuhan afeksi yang ada pada orang yang bernama A menimbulkan tingkah laku afeksi. Tingkah laku afeksi tersebut pada umumnya menunjuk pada hubungan yang intim yang melibatkan diri secara emosional. Persahabatan merupakan salah satu wujud tingkah laku afeksi, juga keintiman dan cinta.
Ragam tingkah laku sebagaimana digambarkan di atasakan mempunyai akibat yang positif apabila diwujudkan dalam proporsi yang serasi, artinya seseorang seyogyanya berusaha menyelaraskan kebutuhan akan inklusi, control, dan afeksi. Ketidak serasian akan menimbulkan akibat-akibat yang negative dalam pergaulan hidup, yang tidak mustahil apabila terjadi kegagalan dalam penyesuaian diri di dalam proses interaksi tersebut. Secara konkrit, pola interaksi social harus didasarkan pada;
a.    Kebutuhan yang nyata.
b.    Efisiensi
c.    Efektivitas
d.    Penyesuaian diri pada kebenaran
e.    Penyesuaian dengan kaidah-kaidah yang berlaku
f.     Tidak memaksakan secara mental dan fisik
Dalam suatu interaksi perlu diketahui bahwa ada dua proses yang berlangsung, yaitu:
1. Proses Asosiatif
Inti dari proses yang asosiatif ini adalah saling kerja sama untuk saling meninjau, baik antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Proses Disosiatif
Inti dari proses disosiatif adalah cenderung pada suatu usaha untuk mempertahankan diri dari musuh atau menjaga dari musuh 
2. Stratifikasi Sosial
 Kata stratifikasi berasal dari kata sratum ( jamaknya; strata yang berarti lapisan ). Pitirim A.Sorokin menjelaskan bahwa Social stratification adalah pembedaan penduduk secara bertingkat.
Disetiap masyarakat senantiasa terdapat stratifikasi yakni suatu system berlapis-lapis yang membagi warga-warga masyarakat ke dalam beberapa lapisan secara bertingkat , artinya suatu lapisan tertentu kedudukanyalebih tinggi dari pada lapisan lainya dan seterunya. Lapisan-lapisan tersebut berisikan warga-warga tertentu, kelompok warga masyarakat  yang termasuk lapisan tertentu tersebut dinamakan Kelas Sosial. Hal ini akan digambarkan dengan suatu contoh di bawah ini, di sertai dengan ukuran-ukuran serba relative. Di dalam Indonesia ada bermacam-macam ukuran untuk menentukan ke dalam manakah seseorang digolongkan. Untuk mengetahui golongan  tersebut maka dapat diketahui melalui beberapa ukuran yaitu;
1.    Ukuran Kekayaan ( materil )
2.    Ukuran Kekuasaan
3.    Ukuran Kehormatan
4.    Ukuran Ilmu Pengetahuan ( Pendidikan )
Contoh:
Seseorang yang berpenghasilan bersih sebanyak Rp.50.000/bulan termasuk lapisan yang lebih rendah dari pada orang yang berpenghasilan Rp.100.000/bulan ( itu dilihat menurut ukuran ekonomis financial.
Seorang kepala biro di sebuah departemen, masuk lapisan atau kelas social yang lebih tinggi daripada seorang kepala bagian. Dalam pandangan kebanyakan masyarakat Indonesia, seseorang yang mempunyai gelar kesarjanaan menjadi anggota kelas yang lebih tinggi daripada yang lainya, yang tidak memiliki gelar tersebut. Ini semua terlepas dari apakah gelar tersebut diperoleh secara jujur ataupun tidak, oleh karena yang lebih dipentingkan adalahgelar kesarjanaanya secara formal. Demikian pula halnya dengan gelar bangsawanyang dibeberapa daerah masih dihormati oleh masyarakat setempat, tetapi di tempat-tempat lain sudah pudar artinya.
Dalam masyarakat Indonesia, ukuran-ukuran tersebut memegang peranan yang sangat penting dan bahkan  menentukan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Tidak jarang terdengar suara-suara, dengan kekuasaan dan kekayaan segala sesuatu dapat diperoleh dengan mudah. Memang demikian keadaanya dan seolah-olah ada hubungan timbal balik; kalau ada kekayaan , lebih mudah memperoleh kekuasaan, sehingga mendapatkan pendidikan yang baik ( sampai memperoleh gelar kesarjanaan ).di Indonedia tidak jarang terjadi kelas social orang tua atau kerabat sangat mempengaruhi social seseorang. Misalnya, orang tua mempunyai kedudukan terpandang, maka biasanya anak-anaknya ( walaupun prestise apapun ) ikut-ikut dianggap terpandang. Sebaliknya apabila orang tua atau kerabatnya tergolong kelas yang relatife rendah, maka anaknya atau keluarganya, dianggap demikian pula, walaupun mereka berpenghasilan tinggi atau mempunyai pangkat yang tidak rendah, apa lagi kalau mereka berbuat kesalahan seperti di Indonesia kasus yang menimpa Mbah Minah, hanya karena kepergok mencuri tiga butir Moca milik suatu perusahaan, Mbah Minah di gelandang sampai ke pengadilan sampai di fonis penjara selama 3 bulan, umur yang begitu tua tak menjadi pantangan bagi hukum kususnya bagi perusahaan yang melaporkan, sedangkan di sisi lain para koruptor aman-aman saja dengan kursi istananya tanpa terusik sedikitpun, entah karena itu juga karena main uang atau tidak. 
C.   Mobilitas Sosial

§  Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
§  Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility)
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi. Cara Untuk Melakukan Mobilitas Sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
§  Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
§  Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
§  Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.

v  Beberapa Bentuk Mobilitas Sosial
*      Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas horizontal adalah merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.

*      Mobilitas sosial vertical
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
ü Mobilitas Vertikal ke Atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas (Social climbing) adalah naiknya derajat seseorang dari ke dudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
ü Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) adalah turunnya kedudukan individu dari ke kedudukan yang derajatnya lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah.
Contoh:seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya.

*      Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.
Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.

*      Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak ke-2 yang diberi nama Ricky yang awalnya menjadi tukang becak juga. tetapi Ricky lebih beruntung sehingga ia bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya di sebut Mobilitas Antargenerasi.

v  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial
Dalam suatu mobilitas social ada beberapa factor yang mempengaruhi terbentuknya mobilitas social tersebut, antara lain;
·         Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
·         Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
·         Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

D.   Perubahan Sosial

Ø  Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
Ø  W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam artian tidak begitu diperhatikan. Dalam perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai social, norma-norma social, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga masyarakat, kekuasaan, dan wewenang, interaksi social dan lain sebagainya. karena luasnya pengertian pada perubahan social maka berdasarkan pengertian yang dijelaskan oleh Max Weber dan W. Kornblum dapat lebih mudah kita simpulkan. Perubahan Sosial adalah perubahan situasi pada suatu masyarakat yang membutuhkan jangka waktu yang lama sebagai bentuk suatu avolusi dalam social mayarakat.
Salah seorang ahli sosiologi mengklasifikasikan perubahan social yaitu Masyarakat Statis dan Dinamis. Masyarakat Statis maksudnya adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Sedangkan Masyarakat Dinamis adalah masyarakat yang mengalami perubahan sangat cepat.
Peruhan sebenarnya sudah terjadi sejak dahulu, hanya saja beberapa orang yang memperhatikan hal tersebut termasuk para ilmuan Sosiologi. Namun dewasa ini perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, terbukti dengan maraknya Teknologi-teknologi canggi. Banyak teori-teori mengenai perubahan social ini baik dari kalangan filsafat, sejarah, ekonomi, atau sosiologi. Mereka berpendapat kebanyakan bahwa perubahan adalah hal yang wajar sebagai sesuatu yang timbul dari suatu pergaulan, pendapat itu diantaranya adalah bahwa perubahan social terjadi karena adanya perubahan unsur-unsur mempertahankan keseimbangan masyarakat, contoh perubahan unsur Geografis, Biologis, dan sebagainya. Salah satu contoh perubahan yaitu kepadatan penduduk di pulau jawa misalnya, telah melahirkan berbagai perubahan dengan pengaruh yang besar, area yang dapat diusahakan menjadi lebih sempit, pengangguran tersamar di desa-desa.

v  Sistem Perubahan
Berdasarkan system perubahan sosial, maka perubahan social dibagi menjadi dua sistem yaitu:
1.    Perubahan yang di kehendaki (Intended Change )
2.    Perubahan yang tidak di kehendaki ( Unintended Change )

Perubahan yang di kehendaki atau di rencanakan adalah merupakan suatu bentuk perubahan yang sebelumnya sudah di rencanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang ingin mengadakan suatu perubahan, kelompok perubahan itu dinamakan ( Agen of change ) seperti contoh; para Bupati beserta Staf-stafnya merencanakan perubahan pendidikan untuk mengutamakan kualitas didiknya kedepan.
Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan adalah merupakan perubahan-perubahan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki, hal ini berlangsung di luar prediksi atau di luar jangkauan masyarakat, sehingga perubahan-perubahan ini cenderung menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan oleh masyarakat, contohnya perubahan pada alam (musibah atau bencana, kepadatan penduduk, dll)