|
Tukang Sapu nabung 24thn, Bapak Ugan Suganda naik haji 27/9/2014 |
|
Bapak Ugan Suganda
adalah seorang kepala rumah tangga yang berusia sekitar 50 tahun. Dari pernikahannya
dengan seorang perempuan bernama Aminah beliau memiliki 5 anak yakni anak
pertama laki-laki, kedua dan ketiga perempuan, terakhir laki-laki.
Aktifitas sehari-hari
pak Ugan yaitu sebagai tukang kebersihan disalah satu sekolah dimana ia
tinggal, hal itu beliau tekuni Selama 32tahun. Berkat ketekunan dan kerja keras
Pak Ugan, akhirnya beliau diberi ijin untuk mendirikan toko kecil-kecilan yang
setiap hari dijaga oleh sang istri.
Dari hasil keringat membersihkan
halaman sekolah, pak ugan mendapat gaji Rp.600.000 tiap bulan. Sedangkan laba
dari hasil jualan rata-rata Rp.500.000-Rp.700.000. Bila ditotal pendapatan
keluarga pak Ugan antara Rp.1.000.000 s/d Rp.1.300.000. Gaji yang sangat
sedikit untuk keluarga yang memiliki 5orang anak.
Dibalik semua itu
ternyata pak ugan menyimpan niat suci untuk dapat berangkat haji bersama sang
istri. Demi mewujudkan impian akhirnya gaji hasil menyapu selama 1 bulan
ditabung oleh pak Ugan. Bayangkan total penghasilan selama 1 bulan hanya
Rp.1.300.000 dikurangi tabungan haji Rp.600.000 sisa Rp.700.000 untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Walhasil.. dari jerih payah pak Ugan menabung selama
24tahun, pak Ugan akan berangkat haji tanggal 9 September 2014.
Bukan hanya itu
perjuangan seorang Ugan Suganda, bapak 5anak ini menyekolahkan anak pertamanya
hingga jenjang sarjana Universitas Indonesia (UI) salah satu kampus ternama di
Indonesia. Sangat sulit dinalar dengan penghasilan Rp.700.000 mampu mengantarkan
anak pertama kuliah dan anak-anaknya sekolah hingga jenjang SMA. Subhanallah..
itukah yang dinamakan keluarga sakinah dan rizki yang barokah? Istri yang tidak
pernah mengeluh kekurangan belanja dan penghasilan yang tidak dapat dinalar.
Nasehat dalam kisah
tersebut adalah pertama, pandai-pandailah dalam mensyukuri nikmat,
syukur bukan hanya di lisan lewat kalimat “Alhamdulillah” tetapi sabar akan
kepastian Allah dalam membagi rizki. Kedua, apabila memiliki niat yang suci,
selagi niat kita baik dimata Allah SWT maka yakinlah bahwa Allah SWT akan
memberikan jalan dan mengabulkannya. ISTIQOMAH.. ISTIQOMAH… dan ISTIQOMAH…
Semoga bermanfaat
(stmj)
Sumber: Tayangan
Hitam-Putih, 16/09/2014